Tausyah

Dekatlah Pada Kesyukuran, Jauhlah dari Kekufuran


Sahabat Rotte/Dermawan, syukur merupakan sikap kita dalam menerima nikmat dari Allah. Syukur memiliki arti yang sepadan dengan rasa terima kasih. Namun makna kata bersyukur itu lebih kepada berterima kasih kepada Allah atas segala nikmat-Nya.

Syukur seseorang hamba itu terdiri dari tiga rukun. Pertama, secara batin mengakui nikmat itu datangnya dari Allah. Kedua, secara lisan mengucapkannya, dan Ketiga menjadikannya sarana taat kepada Allah. Maka dari itu, syukur melibatkan hati, lisan dan juga tubuh sekaligus.

Sahabat, menjadi hamba yang bersyukur merupakan pengikat atau sebab bertambahnya nikmat yang Allah berikan. Allah berfirman. “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.” (QS. Ibrahim : 7).

Sahabat, syukur juga berkaitan erat dengan penambahan nikmat yang Allah berikan, namun hanya sedikit dari hamba Allah yang pandai bersyukur “Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.” (QS. Saba’ : 13).

Sahabat, marilah kita menjadi hamba yang bersyukur terhadap segala macam nikmat yang Allah berikan. Ketika Allah memberikan nikmat berupa harta pada kita, maka kita bersedekah sebagai perbuatan yang menunjukkan rasa syukur kita terhadap nikmat tersebut. Begitu pula ketika kita diberikan nikmat.

Sahabat, bagaimana agar menjadi hamba yang bersyukur? Orang yang selalu pandai bersyukur senantiasa menisbatkan setiap nikmat yang didapatnya karena tas izin Allah. Ia senantiasa menyadari bahwa hanya atas takdir dan rahmat Allah semata lah nikmat tersebut bisa diperoleh.

Mengenal Allah juga merupakan cara hambanya menjadi hamba yang selalu bersyukur. Seperti inilah yang akan mendekatkan seorang hamba kepada Rabb-Nya. Yang akan memancing kecintaan Allah terhadap hamba-Nya, lalu mengabulkan setiap doa dan permintaannya, menyelamatkannya dari setiap penderitaan dan menjaganya dari ketakutan. Oleh karena itu, kenalilah Allah di waktu tenang, niscaya Allah akan mengenalimu di waktu susah.

Sahabat, yuk jadilah hamba Allah yang bersyukur, semoga kita selalu menjadi hamba-hamba yang selalu bersyukur kepada Allah.


*sumber:griyatim

Scroll to top